Cerita Cinta di Balik Sajak Masa Lalu
Menanti Mukzizat Dibalik Kepasrahan
Semula benih – benih cinta disemai dikedamaian alam fatamorgana
Kemudian diberi pupuk kebahagiaan
Dan dirawat dengan segenap kasih sayang
Namun hama – hama muncul menghancurkan benih – benih cinta
Lalu musnah seketika
Rintihan upik abu menggema diseluruh biosfer alam fana
Angan – angannya berterbangan di atmosfer cinta
Keceriaannya nyaris sirna dibawa dilema
Sang upik abu hanya bisa termenung di atas kepasrahan
Waktupun terus bergulir
Doa – doa mulai dipanjatkan kepada-Nya
Hanya untuk mendapatkan ketentraman jiwa
Roda duniapun terus berputar
Seiring berjalannya waktu
Doa – doanya didengar dan dijawab oleh Sang Maha Kuasa
Secercah harapan muncul dari langit surga
Hal itu mungkin adalah mukzizat dibalik kepasrahan jiwanya
Yang tak ternilai harganya
Benih – benih cintapun mulai tumbuh kembali
Membawa kedamaian bagi sang pemiliknya
Namun itu hanya sementara
Bencana mulai datang menghampiri
Bagaikan mencabut bunga mawar hingga ke akar
Merah, Merona namun penuh darah
Begitu menyakitkan hingga ke lubuk nurani yang terdalam
Sangat sulit membayangkannya
Rintihan sang Upik Abu hanya bergeming di ruang hampa nuraninya sendiri
Begitu terpuruk dalam kehampaan dan kesendirian
Yang mulai menyelimuti di setiap seluknya
Seuntai harapan mulai ia ukir
Dengan penuh keyakinan
Ia yakin akan ada sesuatu mukzizat dibalik semua ini
Walaupun lama atau sementara
Sang Upik Abu akan tetap menunggunya di sini
Biarlah nuraninya menangis namun raganya tetap tersenyum pada dunia
0 Response to "Cerita Cinta di Balik Sajak Masa Lalu"
Posting Komentar